Rabu, 29 Oktober 2014

Kendala Wisata Bahari di Indonesia?

Pada umumnya wisata bahari di Indonesia merupakan segmen pasar global sangat besar. Dari 9 juta wisman yang datang ke Indonesia, 70 persennya memiliki tujuan ke laut. Namun, tidak demikian bagi wisatawan nusantara (wisnus), persentase yang datang berlibur untuk benar-benar melakukan olahraga  dan wisata bahari masih tergolong kecil.
Pantai Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur, salah satu potensi wisata bahari Indonesia

Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar ada beberapa kendala bagi wisata bahari di Indonesia. Yang pertama adalah olahraga bahari yang tidak populer di kalangan wisnus. “Dari sport yang ada yang terkenal sekarang hanya diving dan ini juga belum digemari oleh orang Indonesia. Kebanyakan yang menggemari adalah orang asing,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/9/2014).


Selain itu, lanjut Sapta, belum ada kejelasan terhadap kepemilikan pulau-pulau kecil yang tersebar banyak di Indonesia yang padahal bisa berpotensi sebagai tempat wisata bahari. Tiap pulau memiliki estetika laut yang dapat diukur menurut keindahan, air dan coastalnya.

Sapta dengan percaya diri mengatakan bahwa pulau-pulau di Indonesia memiliki keindahan bahkan melebihi Maladewa. "Sayangnya belum ada yang memperdayakan pulau-pulau kecil ini untuk tempat pariwisata yang dapat menjadi sumber pemasukan negara," katanya.

Ketiga, sambung Sapta, adalah Indonesia tidak memiliki  pelabuhan untuk cruise  dan yacht. “Tidak ada marina berstandar nasional di Indonesia. Dari 17 ribu pulau tidak ada yang memiliki fasilitas ini,” tandasnya.

Yang terakhir adalah fasilitas pariwisata terintegrasi yang belum tersedia di Indonesia, terutama di bidang bahari. Sapta memberi contoh The Great Barrier Reef Marine Park di Australia sebagai fasilitas terintegrasi bahari yang seharusnya menjadi panutan Indonesia agar dapat membuat fasilitas ini sehingga wisata bahari di Indonesia dapat didongkrak dan menjadi satu bidang pariwisata yang tidak dianggap remeh di kemudian hari.

2 komentar: